Halaman

Rabu, 14 September 2011

SIM Bodoh [Part 1]

PREVIEW : Cerita bodoh ini cocok untuk pemegang SIM yang dibuat di Tigaraksa. Saya harap cerita ini dibaca hingga selesai.

Sebelum mengucapkan selamat tidur dan selamat malam, saya ada sedikit cerita bodoh nih. Sebenernya sih gak bodoh - bodoh amat, hanya situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan yang membuat cerita ini tampak bodoh.

Kebodohan saya berawal dari kelupaan saya untuk memperpanjang masa berlaku SIM C saya, padahal masa berlakunya bersamaan dengan KTP saya. KTP sudah diingatkan oleh ibundah yang tercintah, tapi entah saya sengaja lupa atau melupakan SIM C saya. Hingga berselang 6 bulan saya baru menyadarinya.

Singkat cerita, domisili saya di luar kota untuk menuntut ilmu, saat liburan lebaran ini saya sempatkan untuk memperpanjang SIM C saya. Kebetulan, salah satu besties SMP saya menyempatkan diri untuk menemani saya memperpanjang. Sebelumnya, saya bertanya - tanya kepada kakak sepupu saya yang seorang anggota polisi.

"Mas Yes, ini SIM iam gimana ya udah telat 6 bulanan?"

"Gapapa, coba aja dulu. Mumpung belom setaun. Kalo udah setaun, kamu disuruh bikin baru."

"SIM iam bikin di Tigaraksa nih, Mas, perpanjang di mana ya??"

"Kan sekarang udah banyak SIM keliling tuh, coba - coba aja dulu kamu datengin, siapa tau bisa diurus di sana."

Beberapa hari kemudian, saya ditemani teman saya tadi. Saya memutuskan untuk memperpanjangnya di Blok M Square karena di sana ada gerai untuk memperpanjang masa berlaku STNK dan SIM. Saat di TKP, saya baca - baca alurnya dan yang dibutuhkan adalah


NoKebutuhan
1.SIM asli
2.PC KTP 2 lembar
3.Surat Keterangan Dokter
4.Formulir

Untuk alurnya, secara garis besar adalah .... EH! Seinget saya, saya hanya ingin berbagi cerita bodoh malah jadi membahas beginian nih. Hadeuh....
(˘¿˘")

Kemudian saya mengantri di bagian fotokopi untuk fotokopi KTP saya. Sekitar 30 menit baru saya kebagian. Lanjut, saya langsung masuk ke bagian perpanjang. Saya perhatikan orang - orang sedang mengisi formulir.

"Mas, ambil formulirnya di mana?"

"Tuh di meja, ambil aja."

Sesegera mungkin saya mengambil selembar formulir di meja periksa kesehatan.

"Ah, ngapain?"

"Ambil formulir, Pak"

"Nanti saja sama saya."

Saya tidak mengerti maksud si bapak, langsung saya keluar dengan sedikit malu. Eeeew...

Saya perhatikan lagi apa yang dilakukan orang - orang sebelum mengisi formulir, dan ternyata orang - orang itu periksa kesehatan terlebih dahulu dengan si bapak itu. Aih aih...

Langsung saya duduk di hadapan bapak itu dan menyerahkan SIM beserta fotokopi KTP saya. Tapi...

"MOHON MAAP! SIM dari Tangerang silahkan kembali ke Tangerang, kami hanya melayani SIM Jakarta."

Macam - macam perasaan tercampur dalam sebuah cobek kecil kemudian diulek dengan batu besar hingga tumpah - tumpah menyelimuti saya. Aaaaaah.... secepat mungkin saya kembali ke teman saya.

MALU banget! @#$%^&*!!!

Berlanjut ke SIM Bodoh [Part 2]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar