Halaman

Kamis, 28 Februari 2013

Cerita Seru : Cinta Segitiga Sempak



Pagi itu, Odi, seorang tenaga pengajar sekolah dasar, dasar bumi, baru saja selesai mencabuli murid – muridnya, dalam lamunannya. Pecah ketika bel pergantian pelajaran usai. Juga di ruang guru, tidak ada satupun guru wanita yang tidak memperhatikannya. Bagaimana tidak? Kebiasaannya tiap pagi adalah menggoda dan memberikan kecupan indah di kening mereka, dalam lamunannya. Sama seperti pagi – pagi lainnya, Odi tidak lupa untuk melupakan memakai sempak.


Setiap malam minggu, Odi gemar minum susu ibu di sebuah warung kopi. Warung kopi di dalam sebuah pasar malam. Malam – malam penuh romansa. Romansa yang dibangkitkan dari para musisi di atas panggung di pasar malam itu.

Salah satu musisi terkenal di sana adalah Nanda. Dia pandai menulis lirik lagu, lirik yang diciptakan teman – temannya. Selain itu, dia pandai menulis kaligrafi, puisi, sajak tak bertuan, kolom opini, jawaban TTS, PR keponakannya, bahkan tulisan – tulisan bergambar kelamin laki - laki di tembok rumah – rumah mewah di sekitar rumahnya.

Namun, Nanda adalah seorang shemale. Dia bukan gay, hanya saja sedang mengalami disorientasi seksual dengan tingkat kegalauan wilayah regional tiga SPMB/SNMPTN. Klimaksnya adalah dia sedang senang mencumbu para gadis, gadis yang biasa dicumbui kucing peliharaannya.

Sejak sebulan yang lalu, Odi memproklamasikan jatuh cintanya pada seorang shemale ini, Nanda. Waktu itu Odi memberi saweran saat Nanda tampil garang dengan jepitan rambut menghiasi rambut sampingnya. Saweran tiap minggunya adalah selembar uang hijau bergambar orangutan yang selalu diberi lipstik oleh Odi.



Pergumulan cinta Odi kepada Nanda setiap malam minggu. Setiap tampil. Setiap inci dari kejauhan warung kopi dan panggung. Atau saling bertatapan saat saweran. Saat – saat itu Odi dengan ganasnya menggagahi shemale itu, dalam lamunannya. Namun, selalu pecah ketika seorang berbadan besar menghalangi pandangannya.

Adit-lah sang pengganggu kemesraan Odi. Betapa tidak? Setiap sesuatu di baliknya, dapat dikatakan sebagai gerhana sesuatu itu. Beberapa kali Adit mempersembahkan gerhana panggung kepada Odi. Itu karena Adit tahu bahwa Odi gemar mengkhayali Nanda. Rupanya, Adit seorang maniak shemale. Saking kesalnya, Odi sering menggigit susu seorang ibu yang sedang menyusuinya.

Keseruan mencapai klimaksnya. Adit tidak hanya menggerhanakan panggung, tapi juga suasana romansa yang disajikan shemale itu. Odi emosi tingkat kecamatan Singosari. Dilemparnya ibu yang sedang menyusuinya ke arah Adit. Adit membalasnya, melempar botol plastik berisi urin yang dia simpan di lemari es selama sebulan. Odi melempar ibu – ibu susu lainnya, lalu Adit menikmati susu – susu itu. Berlanjut, Adit menarik Nanda lalu melemparkannya ke arah Odi. Odi menangkapnya, tapi ia lupa pakai sempak. Lalu odi membalasnya dengan ilmu kanuragannya, ilmu pengetahuan alam. Otak Adit tidak sanggup menampungnya lalu ia tersungkur lemas.

Tiba – tiba langit terang.

Masih pagi. Odi masih mengajar di sekolah dasar, dasar bumi. Salah seorang murid berbau tanah memecahkan lamunannya.

“Pak, seru banget ngelamunnya?! Celananya sampe sempit gitu.”

Itu memang karena Odi penggemar Changcuters, mengajar selalu memakai skinny tight pants.

TAMAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar