Halaman

Minggu, 20 Maret 2011

Jas Almamater yang Hangat

Siang itu terlalu panas untuk dikatakan hangat. Angin kering bertiupan, terasa kemarau menginap di ubun - ubun kepala tiap - tiap orang yang ada di sana, Srengat. Ya, itulah nama kelurahan, lokasi gw KKN bersama 34 orang lainnya. Hari itu, jadwal survey ketiga kami.

Berada di divisi manapun gak ada bedanya buat gw. Kapabilitas serta integritas gw yang tinggi sangat menunjang dalam program KKN sehingga gw bisa ditempatin dimana aja. Akhirnya, gw hanya menjadi staf divisi Pendidikan dan hari itu gw bertugas survey ke SDN 2 yang lokasinya deket banget dengan balai kelurahan.

Secara kronologis, siang itu terjadi sebagai berikut. Setibanya kami, 15 orang, di balai kelurahan, 3 orang dari kami meminta izin agar kami diperbolehkan survey di wilayah kelurahan tersebut. Semua personel yang memang memiliki tugas untuk survey sesegera mungkin mengenakan jas almamater. Begitu juga gw, namun waktu itu, jas almamater masih di rumah tante gw dan gak sempet gw ambil. Alhasil, gw pinjem jas punya temen gw yang badannya lebih gede dari gw dikit. Saat itu, salah satu temen gw ada yang masuk angin, mungkin akibat perjalanan 2 jam dengan sepeda motor ditambah badannya yang kecil (no offense) hehehe. Gw perhatiin dia lagi make minyak wangi gitu dengan botol kecil model roll on. Ternyata, itu bukan punya dia, tapi tetep gw rampas dari pemiliknya soalnya waktu itu gw lupa semprot minyak wangi ke jas temen gw. Berhubung minyak wangi, ya gw roll aja di baju, nanti juga wanginya semerbak.

Seorang personel keluar dari ruang pak Lurah menginformasikan bahwa kami sudah boleh memulai survey. Lantas gw pake jas almamater, tapi tiba - tiba kok berasa hangat gitu. Menyusul aroma balsem menyerang saraf - saraf penciuman gw. Perasaan gw gak enak tentang jas ini, ditambah ketek gw yang semakin berasa panas.

"Hadoooh, jasnya ada balsemnya!" spontan gw berisik sendiri.

"Kok bisa, Am?" salah satu temen gw nanya. 

"Gak tau nih soalnya jas boleh minjem, kayaknya dia abis pake balsem terus nempel di jasnya nih. Haduuuh!" gw semakin kepanasan.

"Ya udah lepas aja dulu!" yang lain menyarankan gw. Sesegera mungkin gw lepas, namun panasnya gak hilang - hilang.

"Haduh, gara - gara jas nih, aaah..." langsung gw sms si pemilik jas untuk memastikan apakah jasnya memang sudah terbalsemisasi sebelumnya, tapi jawabannya negatif. Saat gw makin berisik, temen gw yang punya minyak wangi tadi nanya juga, "Panas gimana sih, Am?"

"Kayak panas balsem gitu, tapi ini bikin gerah, mana cuacanya panas banget." sahut gw menjelaskan.

"Yaaah, Am, itu sih tadi karena kamu pake minyak ini lho!" dia menunjukkan botol minyak wangi yang tadi.


"Hah? Kok itu? Bukannya minyak wangi?" tanya gw penasaran.

"Siapa yang bilang ini minyak wangi?! Kan tadi aku bilang jangan pake banyak - banyak, itu panas lho..!" jelasnya sambil kesal.

"Hadooh, kok gak bilang sih? Mana aku tadi make di ketek banyak banget pula." gw jadi ribet. Mendengar pertanyaan terakhir gw, temen gw jadi makin kesel, "Emang enak, dibilangin gak mau dengerin sih!" Yang lain ikut ketawa - ketawa.

Haish.... survey di SDN 2 sambil kegerahan di depan ibu bapak guru. -_-"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar